Terkabul atau tidaknya dia




Ibrah

Hari Apakah yang Paling Mulia?



Ibrahim bertanya, “Hari apakah yang paling mulia?”
Foto: Wallpapers


DOA adalah senjata bagi umat Islam. Untaian doa juga yang menjadi sebuah kekuatan bagi para nabi dan orang-orang shalih terdahulu. Salah satu di antara Nabi yang selalu memanjatkan doa adalah nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim pernah memanjatkan doa di tempat penggembalaan ternaknya di sebuah bukit di Baitul Maqdis. Lalu, dia bertemu dengan seorang laki-laki ahli ibadah. Kemudian, terjadilah dialog di antara keduanya.
Ibrahim bertanya, “Hari apakah yang paling mulia?”
Ahli ibadah itu menjawab, “Hari pembalasan, ketika manusia dibalas, antara yang satu dan sebagian yang lain.”
“Apakah engkau bisa mengangkat tanganmu untuk berdoa, sedangkan aku sendiri juga mengangkat tangan mengaminkan doamu agar kita dihindarkan dari kesengsaraan hari itu?” ungkap Ibrahim.
“Janganlah engkau mengharapkan doaku. Demi Allah, aku pernah berdoa sejak tiga puluh tahun silam, tetapi sampai sekarang doaku belum dikabulkan,” jawabnya.
“Apakah engkau mau kuberitahu tentang sesuatu yang mengekang doamu?”
“Ahli ibadah itu menjawab, “Ya.”
“Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, niscaya Dia akan menahan doanya agar dia selalu bermunajat, mengiba, dan memohon kepada-Nya. Sementara, jika Dia marah kepada seorang hamba, niscaya Dia akan cepat mengabulkan doanya atau menghunjamkan keputusasaan di dalam hatinya.” []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAYANGILAH JANTUNG ANDA